Pages

Saturday, October 30, 2010

Azab Bagi Wanita




Saudara dan saudari kaum muslimin dan muslimat

Renungan

khususnya untuk para wanita dan diriku sendiri.....

Sayidina Ali ra menceritakan suatu ketika melihat

Rasulullah saw menangis manakala ia datang bersama Fatimah.

Lalu keduanya bertanya mengapa Rasulullah saw menangis. Beliau menjawab,

"Pada malam aku di-isra'- kan , aku melihat perempuan-perempuan yang sedang disiksa dengan berbagai siksaan. Itulah sebabnya mengapa aku menangis. Karena, menyaksikan mereka yang sangat berat dan mengerikan siksanya.

Putri Rasulullah saw kemudian menanyakan apa yang dilihat ayahandanya. "Aku lihat ada perempuan digantung rambutnya, otaknya mendidih.

Aku lihat perempuan digantung lidahnya, tangannya diikat ke belakang dan timah cair dituangkan ke dalam tengkoraknya.

Aku lihat perempuan tergantung kedua kakinya dengan terikat tangannya sampai ke ubun-ubunnya, diulurkan ular dan kalajengking.

Dan aku lihat perempuan yang memakan badannya sendiri, di bawahnya dinyalakan api neraka. Serta aku lihat perempuan yang bermuka hitam, memakan tali perutnya sendiri.

Aku lihat perempuan yang telinganya pekak dan matanya buta, dimasukkan ke dalam peti yang dibuat dari api neraka, otaknya keluar dari lubang hidung, badannya berbau busuk karena penyakit sopak dan kusta.

Aku lihat perempuan yang badannya seperti himar,
beribu-ribu kesengsaraan dihadapinya. Aku lihat perempuan yang
rupanya seperti anjing, sedangkan api masuk melalui mulut dan keluar dari duburnya sementara malikat memukulnya dengan pentung dari api neraka,"kata Nabi saw.

Fatimah Az-Zahra kemudian menanyakan mengapa mereka
disiksa seperti itu?

*Rasulullah menjawab, "Wahai putriku, adapun mereka yang tergantung rambutnya hingga otaknya mendidih adalah wanita yang tidak menutup rambutnya sehingga terlihat oleh laki-laki yang bukan muhrimnya.

*Perempuan yang digantung susunya adalah istri yang 'mengotori' tempat tidurnya.

*Perempuan yang tergantung kedua kakinya ialah perempuan yang tidak taat kepada suaminya, ia keluar rumah tanpa izin suaminya, dan perempuan yang tidak mau mandi suci dari haid dan nifas.

*Perempuan yang memakan badannya sendiri ialah karena ia berhias untuk lelaki yang bukan muhrimnya dan suka mengumpat orang lain.

*Perempuan yang memotong badannya sendiri dengan gunting api neraka karena ia memperkenalkan dirinya kepada orang yang kepada orang lain bersolek dan berhias supaya kecantikannya dilihat laki-laki yang bukan muhrimnya.

*Perempuan yang diikat kedua kaki dan tangannya ke atas ubun-ubunnya diulurkan ular dan kalajengking padanya karena ia bisa shalat tapi tidak mengamalkannya dan tidak mau mandi junub.

*Perempuan yang kepalanya seperti babi dan badannya seperti himar ialah tukang umpat dan pendusta. Perempuan yang menyerupai anjing ialah perempuan yang suka memfitnah dan membenci suami."Mendengar itu, Sayidina Ali dan Fatimah Az-Zahra pun turut menangis.

Dan inilah peringatan kepada kaum perempuan.

harap sebarkan wallahualam...

Monday, October 11, 2010

SALAH SIAPA?

ALLAH!!!

Entah mengapa ungkapan itu terbit tiba-tiba dari lidahku, mugkin inilah yang dikatakan fitrah seorang hamba yang memang tidak berdaya dan sentiasa mengharapkan limpahan kekuatan dan keinginan dalam meneruskan perjuangan yang semakin hari kulihat semakin sukar.

Memang sejak kebelakangan ini hatiku membentak tentang tugasan yang padat menghujani aku satu persatu. Jiwa yang dulunya tampak gagah kini meronta-ronta untuk dilepaskan dari segala bebanan ini. Bukan aku tak mahu, tapi entahlah inilah kali pertama aku merasakannya dan semangatku kian padam dan semakin menghitam.



SALAH SIAPA?

Hari demi hari yang aku lalui kini semata-mata menyalahkan orang lain diatas perasaanku yang kacau bilau ini. Tetapi yang menghairankan, semakin banyak aku menyalahkan orang lain, semakin aku gelisah. Seperti ada sesuatu yang mengatakan bahawa ia semua salahku sebenarnya. Aku makin keliru, tujuanku baik untuk membantu agama Allah, tapi kenapa jiwaku membentak sebegini rupa?

Aku teringat kata-kata seorang ustaz yang pernah memberikan kuliah sewaktu bertamrin dulu,

“Islam ini agama yang terbaik, ganjarannya menegakkannya juga adalah yang terbaik, nescaya perkara yang berkualiti dan terbaik itu mestilah ada mahar yang standing dengannya. Itulah dia pengorbanan dalam perjuangan”

Tersentak jiwaku ketika teringat kata-kata tersebut, otakku ligat mencari kekuatan yang terbit dicelah-celah kata tersebut. Aduh, daifnya diriku ini selalu meletakkan kesalahan keatas bahu yang lain sedangkan aku masih lagi mampu memikulnya. Aku sentiasa menegakkan bahawa orang lainlah yang menjadi asbab aku terbeban sedangkan aku sendiri lalai dan sentuasa lupa kepada diri sendiri.

DOSA YANG MENGHIJAB AMALAN

“ sesungguhnya didalam setiap jasad anak adam itu ada seketul daging, jika baik daging itu maka baiklah seluruhnya, jika jahat daging itu maka jahatlah seluruhnya, ketahuilah daging itu adalah hati”

Begitulah rangkap hadith yang dituturkan oleh Rasulullah dalam menegaskan tentang kepentingan hati dalam mempengaruhi tindakan yang akan dizahirkan dengan tubuh badan, terutamanya dalam mengharungi kehidupan ini sebagai seorang pejuang.

Aku meneliti ayat hadith berkenaan, lalu aku mendapat satu jawapan dan kepastian tentang bentakkan jiwaku yang tidak keruan ini. Mungkin kerana dosa yang sentiasa aku lakukan menjadikan jiwaku penuh dengan dosa dan noda yang diibaratkan seperti titik hitam yang akan mengisi hati. Mungkin dalam sedar atau tidak aku sendiri seronok melakukan dosa berkenaan dan perbuatan itu berterusan dalam keadaan aku yang semakin lalai dan cuai. Bukan soal dosa besar atau kecil yang telah aku lakukan, tetapi dosa sebesar manapun ia tetap dosa dan tidak disukai Allah.

AKU INGIN KEMBALI



“Bertaubatlah kamu kepada Allah dengan sebenar-benar taubat( taubat nasuha)”

Dengan perlahan-lahan aku teringatkan ayat Al-Quran itu. Walaupun ringkas, tetapi punyai maksud yang dalam dan menusukhati para pencinta agama Allah. Sesungguhnya manusia sentiasa melakukan dosa saban hari dan waktu, tetapi ingat, sebesar manapun kesilapan yang telah dilakukan, Allah lebih tahu akan hikmahnya dan tiada perkara diatas dunia ini yang dapat menandingi sifat pengampun Allah.

Dalam keheningan malam itu, aku mengalirkan air mata, spontan tanganku ku angkat dan jari jemariku kususun rapi menadah tangan dalam kerendahan hati seorang hamba yang tidak berupaya melainkan dengan izin darinya.

Ya Allah aku menadah tangan ini dengan penuh pengharapan,
Agar Kau kurniakan aku kekuatan yang pernah Kau berikan pada Rasulullah,
Kekuatan hati yang kuat dan keazaman yang betul-betul mantap,
Aku seorang hamba yang hina dihadapanMu ya Allah,
Berilah aku hidayahMu untuk memandu jalanku ini,

Suluhilah jiwaku dengan suluhan Iman,

Perhiaskan diriku dengan sifat sabar,

Dan wangikan tubuhku dengan keringat jihad menujuMu,

Ya Allah, aku sedar aku tidak layak menuntut syurgamu,

Namun aku juga tidak mampu menghadapi murkaMu,

Ya Allah berilah kemulian kepadaKu dengan gugur SYAHID dijalanMU,
Sesungguhnya tiada yang lebih besar cita-citaku selain itu,
Ya Allah berikan sahabat seperjuanganku juga kekuatan,

Jangan biarkan mereka mati melainkan dalam perjuangan menegakkan agamaMU,

Sesungguhnya aku terlalu kasih dan cinta kepada mereka,

Ya Allah, pertemukan kami dengan kekasihMu iaitu Rasulullah,

Pertemukan kami dengan sahabat-sahabat baginda,

Dan pertemukan kami dengan para pejuang Islam yang istiqamah menyatakan kebenaran agamaMu,

Ya Allah, tuhan yang Maha Sempurna, perkenankanlah doaku ini…


p/s: cerpen diatas tiada kaitan dengan sesiapapun, harap dapat memberi sedikit pengajaran.. insyaALLAH